Sejarah Islam Di Eropa







      Masuknya Islam ke Eropa telah dimulai dari sejak berabad-abad yang lalu. Diawali oleh penaklukan negara Andalusia (756-1492) di Semenanjung Iberia, dan kemudian melalui Sisilia, serta penguasaan wilayah Balkan oleh kekhalifahan Utsmaniyyah (1389) memungkinkan terjadinya hubungan timbal balik antara kedua masyarakat itu. Kehadiran islam di Eropa kemudian berlanjut dari imigrasi umat Islam dari negara-negara Islam ke Eropa pasca Perang Dunia Kedua. Kehadiran Islam di Eropa sebenarnya telah dimulai sejak berabad abad yang lalu. 

A. Proses penaklukan

     Kaum muslimin memasuki benua Eropa sejak adanya permintaan bantuan oleh Graf Yulian seorang bangsawan Gothia Barat yang berkuasa di Geuta Afrika Utara kepada gubernur Afrika Utara Musa bin Nushair agar membantu keluarga “Witiza” menghadapi tentara roderik yang memberontak merebut singgasan Witiza pada tahun 710 M.

       Permintaan tersebut selanjutnya oleh Musa disampaikan kepada Khalifah Walid bin Abdul Malik di Damaskus, ternyata dikabulkan dengan pesan agar Musa berhati-hati. Maka sebagai penjagaan dikirim ekspedisi pertama berjumlah 200 orang dipimpin Tharif bin Malik yang mendarat di Tarifa. Keberhasilan Tharif meyakinkan Musa akan kesungguhan Graf Yulian, selanjutnya dikirm pasukan pilihan dibawah pimpinan Thariq bin Ziyad seorang panglima yang gagah berani melalui kota tanger terus menyebrangi selat Giblaltar (Jabal Thariq).

     Pasukan Tahriq mendarat di Spanyol pada tahun 91 H (710 M) tepat disaat konsentrasi pasukan Roderik ke wilayah Spanyol Utara guna memadamkan pemberontakan. Yang menarik dari pasukan Thariq adalah ketika semuanya telah mendarat, semua kapal dibakar habis dengan maksud agar tidak ada pasukan yang melarikan diri untuk mundur. Dengan mudah pasukan Thariq menguasai beberapa benteng. Dengan siasat demikian, maka tidak ada pilihan lain kecuali maju ke medan laga menghadapi musuh yang berlipat ganda jumlahnya. Pada pertempuran di Xeres Rodherik turut tewas yang berarti melapangkan jalan menuju sukses selanjutnya. Kota demi kota berhasil direbutnya, seperti Cordova, Malaga, Toledo ibukota Negeri Ghotia Barat.

     Keberhasilan Thariq tersebut mendorong keinginan Musa bin Nushair untuk menyusulnya, dengan membawa tambahan pasukan sebanyak 10.000 orang dia datang ke Spanyol. Di Toledo keduanya bertemu, saat itu sempat terjadi perselisihan, namun dapat didamaikan oleh Khalifah. Keduanya selanjutnya bahu membahu melanjutkan memasuki kota Aragon, Castylia, Saragosa dan Barcelona hingga samapi ke pegunungan Pyrenia.
  Dalam waktu hanya 7 tahun hampir seluruh Andalusia sudah berada dalam genggaman kaum muslimin, kecuali Glacia. Pada masa pemerintahan bani umayah di Damaskus, Andalusia dipimpin oleh Amir (gubernur) diantaranya oleh putra Musa sendiri, yaitu Abdul Aziz. Runtuhnya kebesaran Bani Umayah di Damaskus dengan berdirinya daulah bani Abbasyah di bawah pimpinan Abdul Abbas As Safaf (penumpah darah) yang berpusat di Baghdad, yang menyebabkan seluruh keluarga Kerajaan Bani Umayyah ditumpas. Namun, salah seorang keturunan dari Bani Umayah, yaitu Abdur Rahman berhasil melarikan diri dan menyusup ke Spanyol. Di sana dia mendirikan Kerajaan Bani Umayah yang mampu bertahan sejak tahun 193-458 H (756-1065 M). 

Masuknya Islam Di Negara Eropa







      Kehadiran bersejarah umat Islam berabad-abad yang lampau mempunyai peran yang besar dalam transformasi peradaban Eropa. Negara-negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Belgia, Inggris, dan bahkan Norwegia dan Swedia menerima banyak pengaruh Islam.


   Masuknya Islam ke Eropa merupakan pengaruh dari invasi Turki ke wilayah Eropa yang mempengaruhi Eropa melalui Spanyol, Sisilia dan penguasaan wilayah Balkan. Tetapi saluran yang terpenting dalam hal ini adalah Spanyol atau negri Andaluasia. Spanyol juga menjadi tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap peradaban Islam. Baik dalam hubungan politik, sosial, ekonomi maupun peradaban antar negara. Apalagi mengingat sejarah Spanyol selama tujuh abad lebih berada dalam kekuasaan Islam menjadikan Islam bagi Eropa bukanlah entitas baru karena pernah menjadi bagian dari benua itu. Kemudian kembalinya Muslim secara besar-besaran ke Eropa (Barat) dimulai pasca Perang Dunia II. 

   Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini banyak berhutang budi kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang di periode klasik. pengaruh kebudayaan Islam atas Eropa dengan tiga hal; Pertama, sumbangan orang Arab ke Eropa tidak diragukan lagi terutama dalam hal-hal yang menyokong perbaikan tingkat kehidupan dan memperkokoh basis materialnya. Kedua, sebagian besar orang Eropa kurang menyadari pengaruh orang Arab dan karakter Islam yang mereka ambil dan ketiga, kesastraan orang-orang Arab dan yang menyertainya telah merangsang tumbuhnya imajinasi Eropa dan kejeniusan politik orang Romawi. 

Negara Spanyol







       Spanyol atau Andalusia pada tahun 1975 sekelompok pemuda masuk Islam, mereka mendirikan masyarakat muslim di Cordova. Kemudian pada tahun 1978 mereka dapat melaksanakan Shalat Idul Adha di Kathedtral (bekas masjid) setelah memohon izin Uskup Cordoba Monseigneur Infantes Floredo. Bahkan, walikota Tulio Anguila melaksanakan teori kerukunan beragama. 

    Ia menawarkan umat Islam menggunakan taman kota dengan diberi kemah besar untuk melaksanakan shalat Idul Adha dan shalat berjamaah. Disana terdapat madrasah yang dikelola Dr. Umar Faruq Abdullah yng mengajar bahasa Arab, ilmu Al Qur’an, tafsir, fiqih, hadis dan lain sebagainya. 

Negara Belgia






      Belgia, berdiri pula gedung Islamic Center sebagai pusat kegiatan dakwah Islam. Jumlah umat Islam disana sekitar 150.000 orang. Pada tahun 1980 di Brussel diselanggarakan Mukhtamar Islam Eropa.

Negara Austria







       Austria, pada awal abad 15 H. Pada tahun 1979 dibuka Islamic Center di kota wina yang dapat menampung 30.000 jamaah, dilengkapi masjid jami’, perpustakaan Muslim’s Social Service, madrasah dan perumahan imam. Agama Islam diakui agama resmi setelah Kristen.

Negara Belanda







        Belanda, tepatnya di kota Almelo telah dibangun sebuah masjid yang megah. Di kota ini pula telah dibentuk federasi organisasi Islam dipimpin Abdul Wahid Van Bomel (bangsa Belanda asli). Bomel memperjuangkan agar buruh-buruh muslim yang umumnya dari Asia Selatan dan Afrika supaya diberi kesempatan melakukan shalat lima waktu. 

       Tanggal 14 oktober 1983 di kota Redderkerk dibangun sebuah masjid yang dapat menampung 500 jamaah dilengkapi ruang diskusi, ruang tamu, tempat wudhu, dan lain sebagainya. Sepanjang 30 tahun terakhir, jumlah umat Islam telah membengkak dari hanya beberapa ratus orang menjadi lebih dari 800 ribu orang. Awalnya, hanya terdapat sebuah masjid di Belanda, namun kini terdapat hampir 200 musholla dan masjid di negara ini, yang semuanya mendapat sambutan luas dari masyarakat. 

Negara Inggris







       Inggris, termasuk salah satu negara yang cukup bagus pengembangan Islamnya. Hal ini didukung dengan kepeloporannya dalam pemindahan Universitas Islam Toledo di Spanyol ke Inggris. Sejak itu Inggris mempunyai Universitas Cambridge dan Oxford. Mozarabes salah satu tokoh yang amat berjasa dan aktif dalam penyebaran ilmu pengetahuan agama Islam. Ia mengganti namanya menjadi Petrus Al Ponsi, dan beliau menjadi dokter istana Raja Henry I. 

       Pengembangan Islam dilakukan tiap hari libur, seperti hari Sabtu dan Ahad baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Beberapa organisasi Islam yang ada di Inggris. arus imigrasi kaum muslimin ke Eropa pasca Perang Dunia Kedua telah meningkatkan populasi umat Islam di negara ini dan kini, jumlah mereka lebih dari dua juta orang.

Negara Roma






    Roma merupakan negeri pusat agama Katolik, disana berdiri ± 917 gereja khatolik, protestan, ortodhox, yunani maupun synagoge. Perkembangan Islam di negeri itu tidak seperti negara-negara Eropa lainnya. Meskipun demikian, sejak tahun 1984 umat Islam berhasil meletakkan batu pertama pembangunan masjid di taman Morst Antene di Pariali, yakni suatu daerah yang tertib di roma. Selama ini umat Islam di Italia baru memiliki mesjid di kota Catania Sicilia, dan pertengahan tahun 1995 mesjid bantuan Arab Saudi itu telah diresmikan pemakaiannya. Jumlah umat Islam di Roma sekitar 30.000 orang, sedang di Italia (selain Roma) berjumlah 29.000 jamaah.  

Negara Jerman






       Populasi umat Islam di Jerman merupakan kelompok ketiga terbesar selepas kaum Protestan dan Katolik. Namun demikian, peningkatan jumlah umat Islam di Jerman sangat cepat, sehingga saat ini kira-kira 40 persen umat Islam yang tinggal di Jerman berusia bawah 18 tahun. Menurut data statistik tahun 1995, jumlah umat Islam yang tinggal di Jerman sekitar 2 ,7 juta jiwa. Besarnya populasi muslim di Jerman membuat mereka berubah menjadi sebuah kekuatan yang tidak bisa dipandang enteng. 
     
    Menurut Klaus Lagenvis, seorang pakar undang-undang Jerman, masjid Jerman merupakan tempat bagi kaum muslimin dari berbagai kelompok untuk saling menyatukan diri dan meraih rasa percaya diri. 

Negara Perancis





       Perancis termasuk sebuah negara Eropa yang mempunyai jumlah umat Islam yang besar di negaranya karena hubungan sejarahnya dengan sebagian dunia Islam. Islam merupakan agama terbesar kedua di Perancis setelah Katolik. Umat Islam di negara ini terdiri dari hampir 6 juta orang. 

     Beberapa waktu terakhir ini, pemerintah Perancis telah memberlakukan undang-undang diskriminatif terhadap umat Islam, yaitu melarang kaum perempuan muslim yang menggunakan jilbab memasuki lembaga-lembaga pendidikan. Namun demikian, keteguhan hati kaum muslimah Perancis untuk tetap mengenakan jilbab dan terus berjuang menuntut dibebaskannya penggunaan jilbab, justru telah membuat ajaran Islam semakin tampil cemerlang. Perhatian masyarakat Barat terhadap kasus pelarangan jilbab malah membuat mereka tertarik untuk mempelajari Islam. 

Sejarah Islam Di Eropa

      Masuknya Islam ke Eropa telah dimulai dari sejak berabad-abad yang lalu. Diawali oleh penaklukan negara Andalusia (756-1492...